Rabu, 26 Maret 2014

Sinopsis Negeri bawah air

kali ini aku bgepostb karya tugas bhs indonesia untuk mbuat sinopsis sebuah buku. tanpa basa basi, ngalor ngidul ngetan kulon, yuk silahkan lihat:

Jari telunjuk Ridwan menyusuri setiap deretan buku cerita milik Chang di rak bukanya. Setiap kali menemukan buku, dia selalu membaca judul dan ternyata semua buku yang dia temukan di rak telah dibaca semua olehnya. Ridwan adalah salah seorang sahabat Chang yang selalu bermain dengannya. Bunyi berdentum-dentum dan desingan pesawat tempur terdengar di playstation di sudut kamar Chang. Rambe seorang sahabat Chang yang bertubuh besar dan rajin makan ini sedang asyik memainkan alat kontrol.

            Chang hanya diam saja sambil memainkan lego miliknya, karena dia punya penyakit asma. Karena kedua sahabatnya bosan di rumah Chang seperti hewan yang diperangkap, mereka ingin bermain di luar, tetapi tidak tega meninggalkan Chang sendirian. Chang ingat terhadap buah durian yang dibelinya kemarin dan masih sisa satu buah. Mereka bertiga memutuskan untuk makan buah durian saja. Tak lama, buah durian itupun habis.
 
 Chang ingin sekali bermain diluar bersama mereka. Akhirnya Chang memberanikan diri untuk bermain diluar dengan resiko asmanya akan kambuh. Tanpa sepengetahuan orang tua Chang, mereka bermain di bukit yang kaki bukitnya langsung menuju ke sungai yang jernih. Mereka menunggangi sepeda mereka masing-masing dan berlomba untuk samapi di puncak bukit. Di puncak bukit, mereka akan meluncur dengan sepedanya dan mengerem saat sepeda hamper sampai di bibir sungai. Ridwan telah mengingatkan Chang untuk berhati-heti dalam meluncur.
 
            Tapi, Chang malah melepas setir sepedanya dan arah sepeda berbelok kea rah semak-semak. Sepeda Chang melaju dengan kencangnya sampai Chang bersama sepedanya terjerumus ke dalam sungai yang tidak terlalu dalam. Ridwan dan Rambe memutuskan untuk mengantarkan Chang pulang.
 
            Hari semakin siang, setelah sampai di rumah Chang, Ridwan dan Rambe memutuskan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Rambe malas untuk pulang karena dia yakin, saat sampai di rumah, pasti keadaan rumah selalu ramai dengan keributan kakak dan adiknya. Chang adalah anak ke empat dari delapan bersaudara. Dia lebih memilih untuk bermain ke villa yang tak jauh dari rumahnya. Di berniat untuk mengunjungi rumah Dokter Rachmat yang tinggal di villa nomor satu.
 
            Sampai di depan pintu gerbang villa, dia melihat bahwa pagar rumah Dokter Rachmat terbuka. Tanpa basa-basi, dia segera masuk ke rumah tersebut. Saat sampai di halaman, Rambe mendengar seperti teriakan akibat terinjak. Dia menoleh ke kanan dan kiri, tapi dia hanya melihat seorang gadis yang memakai pakaian lusuh. Itupun Rambe merasa tidak menginjaknya karena dia sebaya dengan Rambe.
 
Setelah berkenalan dengan gadis itu, ternyata dia adalah Putri Mahkota Negeri Bawah Air yang bernama Meutia. Ternyata, yang diinjak Rambe tadi adalah 2 bongkah batu kembar yang dikutuk oleh penyihir jahat. Gadis itu menceritakan tentang kehidupannya yang sudah lama ditinggal oleh kadua orang tuanya karena kecelakaan. Dulu, saat ulang tahun Meutia yang ke-5, dia dihadiahkan seekaor kucing Anggora yang cantik dan halus bulunya, tetapi dia malah menolaknya. Menteri yang bernama Rangaswazir mengusulkan untuk membawa jalan-jalan Meutia agar memilih hadiahnya sendiri.
 
Ternayata, kereta yang dinaiki mereka telah dirusak dulu oleh si Rangaswazir. Sekarang Meutia tinggak bersama paman dan bibinya dan memiliki sepupu yang dia sebut sebagai Dayang Uni Ratna. Tak lama, terdengar suara yang keras memanggil Meutia dari lantai dua. Ternyata, itu adalah Dayang Uni Ratna yang dianggap Meutia telah terpengaruh dalam racun Rangaswazir. Kini Rangaswazir telah memiliki ilmu hitam yang digunakan untuk memusnahkan Negeri Bawah Air. Negeri Bawah Air hanya dapat dilihat dengan orang yang berhati murni.
 
Selesai bercerita panjang, dengan rasa percaya atau tidak, Rambe pulang ke rumah karena hari sudah sore. Besok dia akan kembali membawa Chang dan Ridwan. Samapai di rumah Meutia, semua terperangah akibat cerita dari Meutia di teras. Kembali, si Ratna memergoki Meutia yang bercerita kepada Chang, Ridwan, dan Rambe. Ratna menarik tangan Meutia. Perdebatan demi perdebatan terjadi di antara Ratna dan Ridwan. Ratna bersi keras mengatakan kalau Meutia sedang berkhayal dan semua omongannya itu tidak benar. Yang akhirnya Ratna telah dubuat sadar oleh Ridwan yang telah semena-mena dengan Meutia.
Akhirnya mereka berempat bersahabat dan berjanji untuk mengalahkan Rangaswazir dan mengembalikan kedua adik Meutia. Meutia merasa kalau Rangaswazir sekarang berada di sungai tempat Ridwan, Chang, dan Rambe bermain. Mereka langsung mempersiapkan perbekalan dalam perjalanan dan langsung menuju ke sungai melewati bukit dan semak belukar. Sampai di sungai, mereka berlima menyusun rencana untuk mengalahkan sang Rangaswazir.
 
Meutia akan dijadikan umpan dan yang lainnya bersembunyi di balik batu besar yang ada di sungai. Saat Meutia berada di tengah sungai, dia berpura-pura takut dan badannya menggigil. Cara itulah yang digunakan untuk memancing si Rangaswazir. Saat Rangaswazir datang, Rambe, Ridwan, dan Chang pun langsung menyergap dan memasukkan mereka ke penjara. Sejak saat itulah, Meutia tidak lagi merasa takut karena racun dari Rangaswazir dan semuanya kembali seperti semula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar